Introduction to Ramen: A Japanese Culinary Staple

Ramen, a beloved dish across the globe, has roots deeply embedded in Japanese culture and history. Originating in China, the concept of noodles traveled to Japan in the late 19th century, where it adapted and transformed into a uniquely Japanese experience. Over the years, ramen has evolved from a staple among the working class to a culinary phenomenon enjoyed by all strata of society, demonstrating its importance in contemporary Japanese life.

In Japan, ramen is not just food; it encapsulates a rich tradition of communal dining and social interaction. Each bowl of ramen tells a story, showcasing regional variations that reflect local tastes and ingredients. The country is home to several famous ramen styles, each with distinct characteristics. For instance, Tonkotsu ramen from Kumamoto, known for its rich, creamy pork broth, contrasts sharply with the lighter Shoyu ramen of Tokyo, where soy sauce dominates the flavor profile. Other styles like Miso ramen from Hokkaido and Shio ramen from Hakata further illustrate the diversity found within this culinary staple.

The cultural significance of ramen extends beyond its diverse tastes; it serves as a symbol of post-war Japanese resilience. After World War II, the dish surged in popularity as a convenient and affordable meal option. Street vendors and ramen shops emerged, fostering a vibrant ramen culture that permeates modern life in Japan. Today, enthusiasts gather in ramen shops, where each bowl represents a combination of tradition, innovation, and personal flair. Ramen's status as a national dish solidifies its place within the culinary landscape, highlighting the importance of experiencing authentic ramen as a profound cultural endeavor.

Persija Jakarta mengikat kerja sama sponsor dengan Yayasan Bakrie untuk negeri, di Persija Store and Cafe Plaza Festival, Jakarta, Selasa.

 

Logo Bakrie untuk negeri sebenarnya sudah terpasang di jersi Persija dalam beberapa pertandingan terakhir, tetapi kali ini yayasan tersebut memiliki ikatan kerja sama resmi yang berdurasi selama setahun.

 

Direktur Eksekutif Bakrie untuk negeri, Aninditha Anestya Bakrie, menuturkan bahwa ini bukan pertama kali Grup Bakrie memberikan dukungan untuk olahraga di tanah air.

 

“Jadi ini merupakan komitmen dari Bakrie Group untuk olahraga nasional di Indonesia. Dan ini bukan pertama kalinya Bakrie Group mendukung olahraga di Indonesia, sudah sejak dulu komitmen kami dilakukan. Salah satunya Bapak Aburizal Bakrie mendirikan PB Pelita Jaya Bulutangkis,” kata Aninditha.

 

Dalam kesempatan itu, Aninditha mengatakan bahwa keluarga Bakrie juga telah banyak menelurkan tokoh-tokoh olahraga nasional, seperti menjadi pemilik klub Indonesia Basketball League (IBL) Pelita Jaya, serta Anindya Novyan Bakrie yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Akuatik Indonesia dan Chef de Mission kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Persija maksimalkan jeda kompetisi untuk perbaiki kualitas tim

Selain menjadi sponsor, Aninditha juga berharap Yayasan Bakrie untuk negeri dapat menggandeng penggemar Persija, yakni Jakmania, untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif.

 

Sementara itu Direktur Persija Mohammad Prapanca menuturkan bahwa pendekatan klubnya dengan Grup Bakrie untuk negeri telah berlangsung sejak beberapa waktu sebelumnya, untuk kemudian diresmikan dengan ikatan kerja sama pada Selasa ini.

 

“Semoga apa yang dicita-citakan Bakrie untuk negeri bisa membawa masyarakat sekitar, terkait dengan lingkungan sepak bola terutama Persija Jakarta, bisa lebih baik lagi, dan tentunya juga membangun ekosistem ekonomi yang baru,” ucap Prapanca.

 

Persija saat ini menghuni posisi kedelapan di klasemen sementara Liga Indonesia 2024/2025, dengan koleksi sembilan poin dari tujuh pertandingan.